Gunung Kelud akan muntahkan batu jika meletus.
Selasa, 1 Mei 2012 22:03 WIB |
- Gunung
Kelud yang
terletak di
perbatasan antara kabupaten
Kediri dan Blitar setelah
kehilangan danau di puncaknya
saat meletus pada 2007
dipastikan akan memuntahkan
bebatuan jika kembali meletus,
bukan lagi berupa muntahan
lahar.
"Sejak letusan pada 2007 muncul
kubah lava setinggi 160 meter
yang melenyapkan danaunya
sekaligus menyumbat gunung
tersebut, ini menyebabkan jika
Kelud meletus bakal
memuntahkan batu-batu, bukan
sekedar pasir dan lahar sehingga
perlu diwaspadai," kata Kepala
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi Kementerian
ESDM Dr Surono di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan hal itu usai
Pemaparan Hasil-hasil Penelitian
Gempa dan Gunung Api di
Indonesia hasil kerja sama riset
antara para peneliti Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) dan Japan Science and
Technology (JST) dan Japan
International Cooperation
Agency (JICA).
Pada abad ke-20, Gunung Kelud
tercatat meletus pada tahun
1901, 1919, 1951, 1966, 1990
dan 2007 yang mencatatkan
siklus 15 tahunan letusan
gunung ini.
Meski pada 2007 letusan Gunung
Kelud tak bersifat eksplosif
karena hanya meletus di tengah
danau dan tidak membahayakan,
namun letusan Kelud sebelum-
sebelumnya sangat mengerikan.
"Kelud mampu menumpahkan
150-250 juta m3 material dalam
sehari saja, bandingkan dengan
Gunung Merapi yang
memuntahkan 150 juta m3
material tapi dalam jangka
waktu sebulan. Kelud tercatat
dalam sejarah juga pernah
menghabiskan kerajaan Kediri,"
katanya.
Sementara itu dalam menyikapi
meletusnya Gunung Lokon di
dekat Kota Tomohon, Sulawesi
Utara, Surono mengimbau
pemerintah daerah setempat
segera membangun jalur jalan
dari Menado ke Kota Tomohon.
"Ini penting agar ada jalur
evakuasi lainnya, selain yang ada
selama ini yang cuma satu jalur
ke luar. Juga agar ketika terjadi
letusan Tomohon yang
merupakan kota wisata tidak
terisolir dari bantuan," katanya.
Selain itu, ujarnya, harus pula
dibangun tempat pengungsian
permanen di kawasan Gunung
Lokon mengingat pada Juli 2010
sekitar 6.000 jiwa mengungsi.
Gunung Lokon pada Selasa pukul
11.21 Wita, meletus disertai
bunyi gemuruh cukup kuat dan
menggetarkan perumahan
penduduk. Peningkatan aktivitas
vulkanik gunung tersebut mulai
terlihat sejak Senin pukul 15.00
Wita. Hingga Selasa pukul 09.00
Wita tercatat sekitar 180 kali
gempa vulkanik.
Sumber:antara
Back to posts