Won9keluD WaP
Wape petani lereng Kelud

 Jum'at, 07 Maret 2014 14:40:17

(doc.beritajatim)

Kediri - Demi menunggu kedatangan para personil band "SlaNk", para pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Puncu II, Kabupaten Kediri, Jawa Timur rela tidak pulang sekolah.

Anak-anak korban erupsi Gunung Kelud ini bahkan mengaku, ada yang belum makan siang.

" Disuruh bapak-ibu guru menunggu Slank. Katanya mau menyanyi disini jam 13.00 WIB," ujar Ivan Ramadhani, siswa kelas 2 di sekolahnya, Jumat (07/3/2014) siang.

Para siswa yang masih mengenakan seragam sekolah lengkap ini mengaku, diminta para guru untuk kembali ke sekolah menyambut kedatangan SlaNk. Bahkan, khusus siswa kelas VI "diwajibkan" tetap berada di dalam kelas sambil belajar.

Firman, siswa kelas 2 lainnya mengaku, pada hari biasa, dipulangkan pada pukul 11.00 WIB. Tetapi, pada har ini ia tetap berada di sekolah hingga pukul 14.30 WIB ini. Bahkan, katanya ia belum sempat makan siang.

" Tadi sudah dipulangkan. Tapi disuruh bapak dan ibu guru datang pukul 13.00 WIB. Daripada pulang, saya tetap di sekolahan saja. Jadi belum sempat makan," aku Firman dengan polos.

Ivan, Firman dan sejumlah pelajar kelas 2 dan 3 ini padahal tidak mengenal grup band Slank.

" Ya tidak tau mas. Siapa itu slank," kata para siswa sambil tertawa lepas. Salah seorang ibu guru mengaku, pihak sekolah telah memulangkan para siswa sesuai jam pelajaran.

Tetapi, kemudian meminta siswa kembali ke sekolah untuk menyambut serta menyaksikan grup band SlaNk.

" Khusus siswa kelas VI kita minta untuk tetap berada di kelas, karena nanti para personil slank akan memberikan pelajaran kepada mereka," ujar salah seorang guru sambil tertawa.

Grup band asal Ibu Kota Slank akan melakukan konser amal untuk membantu para korban erupsi Gunung Kelud di halaman SDN Puncu II Kediri.

Sekolahan yang berada di radius 12-15 kilometer (km) dari kawah Kelud ini rusak berat akibat meterial vulkanik.

Beberapa ruang kelas, bahkan saat ini tanpa atap, sehingga dikosongkan. Selain ancaman reruntutahan bangunan, debu vulkanik dan pasir masih tampat memenuhi berbagai tempat dengan ketebalan sekitar 5-7 centimeter.

Sehingga para pelajar dan masyarakat rawan terkena penyakit Ispa maupun sakit mata.(nng/ted)red : Edy won9kelud
Reporter : Nanang Masyhari
sumber : beritajatim.com