Won9keluD WaP
Wape petani lereng Kelud

 Rabu, 05 Maret 2014 09:38:22

Sejumlah fasilitas umum yang menjadi aset kemenag rusak akibat ganasnya material vulkanik.

"Kerugiannya akibat erupsi Kelud jelas sangat besar. Berdasarkan hitungan kami sekitar Rp 20 milyar lebih. Karena selain fisik bangunan, juga banyak aset inventaris yang juga ikut rusak," ungkap Paulo, Rabu (05/3/2014).

Berdasarkan pendataan Kemenag, sedikitnya terdapat 47 sekolah setingkat Madrsah Ibtidaiyah (MI) hingga Mandrasah Aliyah (MA) dibawah naungan Kemenag yang mengalami kerusakan.

Sekolah itu tersebar di empat kecamatan yang dinyatakan kawasan rawan bencana (KRB) antara lain, Kecamatan Kepung, Puncu, Plosoklaten, dan Ngancar.

Selain sekolah, kerusakan parah hingga mencapai 70 persen terjadi pada satu Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Kepung.

Kerusakan juga menimpa sedikitnya 165 musholla, 81 masjid, 3 gereja dan 7 pure. Kerusakan sejumlah bangunan itu juga rata-rata terjadi diempat kecamatan tersebut.

"Selain kerusakan bangunan, juga terdapat kerusakan fasilitas lain. Diantaranya sarana prasaran yang meliputi, alat praktik belajar mengajar, speperti, buku, peralatan laboratorium, komputer dan lain- lain," tambah Paulo Dirinya mengakui, kerusakan sejumlah fasilitas itu mengganggu akifitas kemenag untuk melakukan proses pelayanan pada masyarakat.

Kendati demikian, ganguan tersebut tidak sampai membuat macet pelayanan yang dilakukan oleh kemenag kabupaten Kediri.

Paulo mencontohkan, proses pelayanan yang ada di KUA Puncu yang mengalami kerusakan gedung hingga 75 persen. Proses pelayanan pernikahan maupun kebutuhan lain masyarakat tetap saja berjalan.

Kendati pelayanan tersebut dilakukan dibawah tenda darurat yang tersedia.

Sebab atap bangunan kantor tersebut sudah luluh lantah tertimpa material erupsi gunung Kelud.

"Kerusakan itu memang mengganggu proses pelayanan pada masyarakat, namun tidak sampai pelayanan tersebut berhenti, tetap saja mereka melakukan pelayanan meski dibawah tenda darurat," tambah Paulo.

Hingga kini pihak kemenag masih terus melakukan identifikasi kerusakan sejumlah bangunan terutama yang berada di empat kecamatan penerima dampak erupsi terparah. Data itu menurut Paulo akan dikirim oleh pihaknya ke kantor wilayah Kemenag Porvinsi Jatim dan pusat.

"Kami hanya bisa berharap kerusakan itu akan segera mendapat respon dari pemerintah pusat. Sebab Kator Kemenag Kabupaten Kediri merupakan lembaga yang langsung bernaung dibawah pemerintah pusat," pungkas Paulo.[nng/kun]sumber : beritajatim.com
Reporter : Nanang Masyhari