Won9keluD - Blitar, Lahar dingin dipicu
tingginya curah hujan mengancam 11
titik permukiman warga Kabupaten
Blitar yang berada di sekitar lereng
Gunung Kelud. Lahar dingin sewaktu-
waktu bisa menerjang mengingat
masih besarnya tumpukan material
sisa erupsi 13 Februari 2014.
Menurut Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Blitar Heru
Irawan, ancaman musibah alam itu
diperkirakan berlangsung hingga awal
tahun 2016 mendatang.
"Hal itu mengingat curah hujan pada
bulan Januari juga masih tinggi,"
ujarnya kepada wartawan, Kamis
(31/12/2015).
Tumpukan material yang berada di
sekitar puncak Kelud akan turun
seiring hujan intens mengguyur. Air
yang menyeret pasir, batu bercampur
potongan kayu yang bernama lahar
dingin itu sangat berbahaya, tidak
hanya bagi warga yang rumahnya
berdekatan dengan kawasan jalur
lahar.
Warga yang berprofesi sebagai
pencari pasir dan batu di sungai yang
menjadi aliran lahar Kelud, kata Heru
juga memiliki risiko yang tidak kalah
berbahaya.
"Sebab datangnya lahar dingin sering
tidak bisa ditebak. Ketika di puncak
turun hujan, di situlah potensi lahar
dingin terjadi," jelasnya.
Sesuai data yang dihimpun, lahar
dingin selalu mengancam warga yang
bertempat tinggal di sepanjang Kali
Bladak dan Kali Putih. Kedua sungai
lahar itu berada di wilayah Kecamatan
Nglegok, Kecamatan Garum, dan
Kecamatan Gandusari.
Pada bulan Maret 2014, lahar dingin
menghancurkan Sabo Dam yang berada
di Desa Slumbung Kecamatan
Gandusari. Bangunan sepanjang 30
meter dan lebar 3 meter itu
berantakan diterjang air bercampur
material pasir dan batu.
Heru mengaku terus melakukan
sosialisasi ke masyarakat. Pihaknya
juga meminta perangkat desa untuk
selalu meningkatkan kewaspadaan
dini.
Kata Heri, tahun 2015 ini Pemkab
Blitar, hanya mengalokasikan anggaran
penanganan bencana sebesar Rp2
miliar. "Anggaran ini untuk hal-hal
mendesak dan bisa cair kalau ada
surat keputusan dari kepala daerah,"
pungkasnya.
Anggota DPRD Kabupaten Blitar
Abdul Munib meminta fungsi desa
siaga bencana dioptimalkan. "Selain
lahar dingin, ancaman bencana alam
tanah longsor dan puting beliung di
wilayah Kabupaten Blitar lainya juga
perlu diwaspadai."