KBRN, Surabaya : Musim hujan yang
telah datang membuat perangkat desa
di sekitar lereng Gunung Kelud
mewaspadai ancaman datangnya banjir
lahar dingin.
Camat Ngancar Kediri,
Ngaseri menegaskan bahwa material
pasca erupsi 13 Februari 2014 masih
banyak terdapat diatas puncak
gunung, seperti batu-batu besar,
pasir, hingga patahan pohon.
"Ada enam hulu yang akan
kemungkinan dialiri lahar dingin. Dan
di enam hulu itu sudah banyak
terdapat pemukiman bahkan satu
diantaranya juga terdapat sekolah,
yakni SMPN 1 Ngancar," tegas
Ngasri saat diwawancarai RRI
Surabaya, Senin (14/12/2015).
Ngasri mengatakan, ada 5 desa di
wilayah kecamatan Ngancar yang akan
terdampak dengan adanya aliran lahar
dingin, terutama Desa Manggis,
Margo Urip, dan Sempu.
Karena
itulah pola evakuasi warga telah
ditetapkan sejak lama, dimana jika
terjadi hujan selama lebih dari 1 atau
2 jam, maka warga harus segera
dievakuasi ke lokasi aman yang telah
ditetapkan.
"Jadi ada atau tidak ada aliran lahar
dingin, kalau hujannya sudah
berlangsung lama maka warga wajib
dievakuasi. Ini semata-mata demi
keselamatan jiwa warga," ujarnya.
Ngasri menegaskan kalau warga
seempat tidak keberatan dengan pola
evakuasi yang ditetapkan tersebut.
Dia juga menyatakan bahwa sudah
terbentuk jejaring yang saling
terkoneksi, untuk menjadi sumber
informasi terpercaya dalam
penanganan bencana Kelud.
Warga
sekitar juga memanfaatkan keberadaan
radio komunitas Kelud FM untuk
mengupdate kabar-kabar terbaru
tentang kondisi puncak gunung. (AP/
DS)