Pariwisata merupakan suatu bentuk kerjasama sinergis antara sejumlah pelaku. Kunjungan wisatawan memerlukan sejumlah jasa usaha pariwisata dan juga produk yang berkesan atas kunjungannya. Untuk suatu kesan positif tentunya diperlukan service excellence atau pelayanan prima dari mulai petugas wisata, pemandu wisata, pedagang kaki lima, penjual jasa transportasi lokal, jasa konsumsi dan suvenir, penjual daya tarik wisata swasta, dan para pelaku wisata lainnya.


Sehubungan dengan pelayanan prima tersebut, pada hari Senin – Selasa, 12 -13 Oktober 2015, di Gedung Cinema Kawasan Wisata Gunung Kelud, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri dilaksanakan Pembinaan SDM Kepariwisataan Kawasan Wisata Gunung Kelud. Pembinaan diikuti oleh peserta sebanyak 100 orang yang terdiri petugas obyek wisata Gunung Kelud, kelompok sadar wisata sekitar Kawasan Wisata Gunung Kelud, pedagang kaki lima, Pelaku Industri Pariwisata Kelud Adventure, Paguyuban Ojek, sejumlah UKM dan pengrajin di sekitar Kawasan Wisata Gunung Kelud.


Narasumber dan pemateri pada Pembinaan SDM Kepariwisataan di Kawasan Wisata Gunung Kelud ini antara lain dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri dengan materi Rencana Pengembangan Wisata Gunung Kelud, dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Kediri dengan materi Pengembangan Wirausaha untuk Mendukung Sektor Pariwisata. Dari Tim Pertimbangan Percepatan Pembangunan Kabupaten Kediri tentang Kebijakan Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Kediri. Akademisi dan pemerhati pariwisata dengan materi Peran Kawasan Wisata dalam Menunjang Perekonomian Masyarakat Sekitar. Serta dari Pelaku Bisnis Bidang Pariwisata dengan materi Pengembangan Kelompok Sadar Wisata dan Penerapan Sapta Pesona.


Pembinaan SDM Kepariwisataan Kabupaten Kediri ini menggunakan metode klasikal yang diikuti dengan sharing pengembangan kepariwisataan. Acara berjalan lancar dengan beragam masukan dan pemahaman oleh para peserta pembinaan. Penjelasan tentang rencana pengembangan Kawasan Wisata Gunung Kelud menjadi masukan penting tentang arah pengembangan kawasan wisata, utamanya setelah erupsi Gunung Kelud tahun lalu, dan proyek rehabilitasi kawasan yang sudah mulai dilaksanakan. Penyampaian lain tentang kepariwisataan secara makro juga diharapkan menjadi suatu wawasan baru bagi para pelaku industri pariwisata Kawasan Wisata Gunung Kelud untuk berperan serta secara sinergis menjaga kwalitas pelayanan dan peningkatan kunjungan wisatawan. (Dee)