Kediri - Pusat
Vulkanologi Mitigasi dan Bencana
Geologi (PVMBG) Badan Geologi
menambahkan 9 alat khusus yang
berfungsi sebagai pemantau aliran
lahar hujan di sekitar Gunung Kelud
daerah Kediri, Jawa Timur.
Komandan Kodim 0809 Kediri sekaligus
Ketua Satlak Penanggulangan Bencana
Gunung Kelud, Letkol Heriyadi
mengatakan, penambahan 9 alat itu
sebagai bagian dari upaya pencegahan
jatuhnya korban jiwa akibat lahar
hujan.
"Jadi memperkuat kesiapsiagaan karena
alat itu sebagai bagian dari early
warning system ," kata Heriyadi, Senin
(15/9/2014).
Kesembilan alat itu, Dandim
menambahkan, akan disebar di titik-
titik aliran lahar baik yang ada di
wilayah Kediri maupun Blitar. Dengan
rincian, 8 alat akan diletakkan di
Kediri dan sisanya di Blitar.
Secara umum, kata Heriyadi, alat yang
digerakkan oleh tenaga matahari itu
akan mengirimkan sinyal tanda bahaya
aliran lahar hujan langsung kepada
gadget yang telah terhubung. Gadget
tersebut bisa berbasis Android maupun
Blackberry.
Pemasangan alat peringatan dini ini
menjadi penting untuk segera dipasang
karena bulan depan sudah memasuki
musim hujan dan di sekitar kawah
Kelud masih banyak tumpukan sisa
material vulkanik yang masih labil
sehingga rentan longsor terbawa air
hujan.
"Sehingga nantinya aliran lahar
diharap tidak menimbulkan korban
jiwa," pungkasnya.
Gunung yang mempunyai ketinggian
1.731 meter di atas permukaan air laut
itu meletus hebat pada 13 Februari
2014. Saat ini, kondisinya sudah
membaik dan ditetapkan dalam status
kegunung apian aktif normal. Meski
demikian kawasan kawah masih steril
pengunjung.