Presiden Jokowi boleh jadi marak dalam satu atau dua periode ke depan menduduki singgasana kepresidenan, atau boleh jadi juga tidak genap memerintah selama 5 tahun pertama atau tahun kedua. Semua pertanyaan itu akan terjawab oleh sang waktu.
Kita semua tahu bahwa undang-undang yang membatasi kekuasaan presiden hanya selama dua periode, hal itu mungkin membuat sebagian orang mulai menduga-duga apa jadinya setelah Presiden Jokowi turun panggung? Berikut ini merupakan prediksi dari Kitab Musarar Joyoboyo yang mungkin terjadi tatkala Jokowi turun panggung.
Pada salah satu bait asmaradana yang mendampingi bait yang menggambarkan NKRI retak (pasca pemerintahan SBY) dalam Kitab Musarar Jayabaya (abad keduabelas masehi 1100-an) terdapat gambaran NKRI pasca pemerintahan Presiden Jokowi. Mengapa bait ini tersebut kami anggap sangat tepat menggambarkan masa sesudah Jokowi? Jawabannya ialah setelah bait yang menggambarkan peristiwa goro-goro itu selanjutnya terdapat bait mengenai munculnya Ratu Adil "Tunjung Putih", (termaktub dalam kitab Musarar).
Apakah pengganti Jokowi berarti sosok Ratu Adil Tunjung Putih? Wallahualam bisawab....
Semua itu seolah berarti membuat nyawa manusia tidak berharga lagi. Peristiwa apapun yang terjadi itu semua sama persis seperti yang terjadi pada 1800-an tatkala pemerintah kolonial Belanda menjalankan "tanam paksa" guna mengganti kerugian akibat peperangan di Jawa (Perang Diponegoro) yang tidak sedikit menelan cadangan kas negeri induk Nederland Raya, semasa perang tatkala itu Tanah Jawa tidak terurus pertanian, perkebunan dan kehidupan normal telah menjadi berantakan. Selanjutnya Belanda menjalankan politik etis, dan musnahlah Ratu Kara Murka Kuthila.
Oleh : mbah subowo bin sukaris