Kediri - Sengketa
kepemilikan Gunung Kelud antara
Pemkab Kediri dengan Blitar, Jawa
Timur menjadi perhatian berbagai
pihak, tidak terkecuali kalangan
kepala desa. Bahkan, di beberapa desa
di Kabupaten Kediri mendesak Pemkab
Kediri melakukan upaya perebutan
kembali Gunung Kelud.
Masyarakat menghendaki adanya
gerakan konkrit dari Pemkab Kediri
untuk mempertahankan Gunung Kelud
yang selama ini menjadi ikon wisata
alam di Kabupaten Kediri.
Desakan itu
salah satunya berasal dari Desa
Plosoklaten, Kecamatan Plosoklaten.
Di desa yang berada tepat pada kaki
Gunung Kelud sebelah barat ini,
perangkat desa dan warga masyarakat
siap mendukung pemerintah guna
mempertahankan status kelud menjadi
milik Kabupaten Kediri. Mereka tidak
ingin Gunung Kelud lepas ke wilayah
lain, khusus Kabupaten Blitar.
"Kami sudah mendengar kabar tentang
sengketa kepemilikan Kelud tersebut.
Kami siap mengkoordinir masyarakat,
untuk mendukung upaya pemerintah
mempertahankan Gunung Kelud tetap
menjadi milik Kediri," ujar Kepala Desa
Plosokidul Anastasius Irwan, Senin
(12/1/2015).
Meskipun masyarakat mendukung usaha
pemerintah daerah untuk
mempertahankan kepemilikan status
Gunung Kelud, tetapi pemerintah
Kabupaten Kediri dinilai kurang respek
terhadap daerah dampak bencana
Gunung Kelud. Ini terlihat sejumlah
bangunan baik pasar maupun balai
pertemuan di Desa Plosokidul Kecamatan
Plosoklaten hingga kini masih rusak
dan belum diperbaiki.
Pihak desa sudah mengajukan proposal
bantuan ke Pemkab Kediri, tetapi hanya
mendapat 40 lembar asbes saja. Jumlah
tersebut sangat tidak cocok dengan
kebutuhan yang ada.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa
Timur Soekarwo telah mengeluarkan SK
Nomor 188/828/KPTS/013/2014 tentang
pencabutan atas keputusan Gubernur
Jatim sebelumnya dengan nomor
188/113/KPTS/013/2012.
SK lama yang dikeluarkan Gubernur
tersebut berisi tentang penyelesaian
perselisihan batas daerah antara
Pemkab Kediri dengan Pemkab Blitar.
Sementara itu, keputusan pencabutan SK
disampaikan melalui surat Gubernur
dengan nomor 188/2534/011/2014, pada
tanggal 12 Desember 2014.[nng/kun/WkD]